Kamis, 28 Mei 2015

Ilmu Pendidikan Pendidikan Seumur Hidup

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses pembentukan kepribadian manusia. Sebagai suatu proses, pendidikan tidak hanya berlangsung pada suatu saat saja. Akan tetapi harus berlangsung secara berkelanjutan. Dari sinilah muncul istilah pendidikan seumur hidup (long life education) atau pendidikan terus menerus (continuing education).
Di dalam GBHN 1983-1988 tujuan pendidikan dinyatakan sebagai berikut: “Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila, bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan ketrampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, dan cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
Pendidikan adalah modal utama yang harus dimiliki oleh setiap manusia. Dengan pendidikan akan meninggikan manusia dan merendahkan manusia yang lain, manusia akan dianggap berharga bila memiliki pendidikan yang berguna bagi sesamanya.
Masa dari pendidikan sangatlah panjang, banyak orang yang beranggapan bahwa pendidikan itu berlangsung hanya disekolah saja, tetapi dalam kenyataanya pendidikan berlangsung seumur hidup melalui pengalaman-pengalaman yang dijalani dalam kehidupanya. Islam juga menekankan pentingnya pendidikan seumur hidup, Nabi pernah bersabda : Tuntutlah ilmu dari buain sampai meninggal dunia. Hal ini menunjukan bahwa pendidikan berlangsung tanpa batas yaitu mulai sejak lahir sampai kita meninggal dunia.
Pendidikan sepanjang hayat merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia transformasi, dan di dalam masyarakat yang saling mempengaruhi seperti saat zaman globalisasi sekarang ini. Setiap manusia dituntut untuk menyesuaikan dirinya secara terus menerus dengan situasi baru.
Pendidikan di sekolah hanya terbatas pada tingkat pendidikan dari sejak kanak-kanak sampai dewasa, tidak akan memenuhi persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan dunia yang berkembang sangat pesat. Dunia yang selalu berubah ini membutuhkan suatu sistem yang fleksibel. Pendidikan harus tetap bergerak dan mengenal inovasi secara terus menerus.
 Jadi, tidak ada batasan usia yang menunjukkan tidak mungkinnya atau tidak dapatnya sesseorang untuk belajar. Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah tangga atau keluarga, sekolah dan masyarakat. Karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Pendidiakan seumur hidup berperan sebagai integral dari kehidupan manusia.

B.     Rumusan Masalah
1.    Apa itu pendidikan seumur hidup?
2.    Apakah prinsip dasar dan konsep dasar pendidikan seumur hidup?
3.    Apa sajakah macam-macam pendidikan seumur hidup?
4.    Bagaimana implikasi dari pendidikan seumur hidup?

C.    Tujuan Penelitian
1.  Untuk memahami prinsip dasar pendidikan seumur hidup
2.  Untuk memahami konsep dasar pendidikan seumur hidup
3.  Untuk mengetahui macam-macam pendidikan seumur hidup
4.  Untuk mengetahui implikasi dari pendidikan seumur hidup



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Prinsip Dasar Pendidikan Seumur Hidup
Pendidikan seumur hidup merupakan suatu proses kontinue, yang bemula sejak seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia. Proses pendidikan ini mencakup bentuk-bentuk belajar secara informal, non formal maupun formal baik yang berlangsung dalam keluarga, disekolah, dalam pekerjaan dan dalam kehidupan masyarakat.
Prinsip-prinsip dasar dari pendidikan seumur hidup yakni meliputi sebagai berikut:
1.      Berlangsung seumur hidup, sehingga peranan subyek manusia untuk mendidik dan mengembangkan diri secara wajar merupakan kewajiban kodrati manusia.
2.      Lembaga pelaksana dan wahana pendidikan meliputi: keluarga sebagai unit masyarakat pertama dan yang paling utama. Sekolah sebagai lambang pendidikan formal. Masyarakat sebagai lambang pendidikan non-formal, sebagai wujud kehidupan wajar.
3.      Lembaga penanggung jawab pendidikan mencakup kewajiban dan kerjasama ketiga lembaga yang wajar dalam kehidupan yaitu : Lembaga keluarga (ortu), Lembaga Sekolah : Lembaga pendidikan formal, Lembaga Masyarakat sebagai keseluruhan tata kehidupan dalam negara baik perseorangan maupun kolektif.
4.      Belajar tidak ada batas waktu, sehingga tidak ada konsep terlambat belajar karena sudah tua.
5.      Belajar atau mendidik diri adalah proses alamiah sebagai integral atau merupakan totalitas kehidupan.

B.  Konsep Dasar Pendidikan Seumur Hidup
Pembahasan tentang konsep pendidikan seumur hidup ini akan diuraikan dalam dua bagian yaitu ditinjau dari dasar teoritis/ religios dan dasar yuriditisnya.
1.      Dasar Teoritis/ Religious
Konsep pendidikan seumur hidup ini pada mulanya dikemukakan oleh filosof dan pendidik Amerika yang sangat terkenal yaitu John Dewey. Kemudian dipopulerkan oleh Paul Langrend melalui bukunya : An Introduction to Life Long Education. Menurut John Dewey, pendidikan itu menyatu dengan hidup. Oleh karena itu pendidikan terus berlangsung sepanjang hidup sehingGA pendidikan itu tidak pernah berakhir. Konsep pendidikan yang tidak terbatas ini juga telah lama diajarkan oleh Islam, sebagaimana dinyatakan dalam Hadits Nabi Muhammad Saw. yang berbunyi أطلـبُ الِعلم ِمنَ المَهْدِ اِلىَ اللحْد
“Tuntutlah ilmu sejak dari buaian sampai liang lahad”
2.      Dasar Yuridis
Konsep pendidikan seumur hidup di Indonesia mulai dimasyarakatkan melalui kebijakan negara yaitu melalui :
Ketetapan MPR No. IV/MPR/1973 JO TAP. NO. IV/MPR/1978 tentang GBHN menetapkan prinsip prinsip pembangungan nasional, antara lain:
a.      Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh rakyat Indonesia (Arah Pembangunan Jangka Panjang) Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam keluarga (rumah tangga), sekolah dan masyarakat. Karena itu, pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah (Bab IV GBHN Bagian Pendidikan).
b.      UU No. 2 Tahun 1989 Pasal 4 sebagai berikut: “Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”.
c.      Di dalam UU Nomor 2 Tahun 1989, penegasan tentang pendidikan seumur hidup, dikemukakan dalam Pasal 10 Ayat (1) yang berbunyi : “penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur, yaitu pendidikan luar sekolah dalam hal ini termasuk di dalamnya pendidikan keluarga, sebagaimana dijelaskan pada ayat (4), yaitu : “pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga dan yang memberikan agama, nilai budaya, nilai moral dan keterampilan”.
v  Pendidikan Seumur Hidup dalam Berbagai Perspektif Dasar pemikiran yang menyatakan bahwa long life education adalah sangat penting. Dasar pemikiran tersebut ditinjau dari berbagai aspek, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.      Tinjauan Ideologis Pendidikan seumur hidup atau lifelong education akan memungkingkan seseorangmengembangkan potensi-potensinya sesuai dengan kebutuhan hidupnya, sebab pada dasarnya semua manusia dilahirkan ke dunia mempunyai hak sama, khususnya untuk mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan dan keterampilannya (skill).
2.      Tinjauan Ekonomis Melalui pendidikan, merupakan cara paling efektif untuk keluar dari suatu lingkaran yang menyeret kepada kebodohan dan kemelaratan. Pendidikan seumur hidup dalam konteks ini memungkingkan seseorang untuk:
a.       Meningkatkan produktifitasnya
b.      Memelihara dan mengembangkan sumber-sumber daya dimilikinya
c.       Memungkinkan hidup dalam lingkungan yang lebih sehat dan menyenangkan
d.      Memiliki motivasi dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya secara tepat, sehingga pendidikan
e.       keluarga menjadi sangat penting dan besar artinya.
3.      Tinjauan Sosiologis
Pada umumnya di negara-negara sedang berkembang ditemukan masih banyaknya para orang tua yang kurang menyadari akan pentingnya pendidikan formal bagi anak-anaknya. Oleh karena itu, banyak anak-anak mereka yang kurang mendapatkan pendidikan formal, putus sekolah atau tidak bersekolah sama sekali. Dengan demikian pendidikan seumur hidup kepada orang akan merupakan solusi dari masalah tersebut.
4.      Tujuan Filosofis
Di negara demokrasi, menginginkan seluruh rakyat menyadari pentingnya hak memilih dan memahami fungsi pemerintah, DPR, MPR dan sebagainya.
5.      Tinjauan Teknologis
Di era globalisasi seperti sekarang ini, tampaknya dunia dilanda oleh eksplosi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dengan berbagai produk yang dihasilkannya. Semua orang, tak terkecuali para pendidik, sarjana, pemimpin dan sebagainya dituntut selalu memperbaharui pengetahuan dan keterampilannya seperti apa yang terjadi di negara maju.
6.      Tinjauan Psikologis dan Paedagogis Perkembangan IPTEK sangat pesat mempunyai dampak dan pengaruh besar terhadap berbagai konsep, teknik dan metode pendidikan. Disamping itu, perkembangan tersebut juga makin luas, dalam dan kompleks, yang menyebabkan ilmu pengetahuan tidak mungkin lagi diajarkan seluruhnya kepada anak didik di sekolah.
Oleh karena itu, tugas pendidikan jalur sekolah yang utama sekarang ialah mengajarkan bagaimana cara belajar, menanamkan motivasi yang kuat dalam diri anak untuk belajar terus sepanjang hidupnya, memberikan skill kepada anak didik secara efektif agar dia mampu beradaptasi dalam masyarakat yang cenderung berubah secara cepat. Berkenaan dengan itulah, perlu diciptakan suatu kondisi yang merupakan aplikasi asas pendidikan seumur hidup atau lifelong education.
Demikian keadaan pendidikan seumur hidup yang dilihat dari berbagai aspek dan pandangan. Sebagai pokok dalam pendidikan seumur hidup adalah seluruh individu harus memiliki kesempatan yang sistematik, terorganisisr untuk belajar disetiap kesempatan sepanjang hidup mereka.
D.    Implikasi Dari Pendidikan Seumur  Hidup
1.      Pendidikan baca tulis fungsional Realisasi baca tulis fungsional memuat dua hal, yaitu :
a.      Memberikan kecakapan membaca, menulis, menghitung (3 M) yang fungsional bagi anak didik.
b.      Menyediakan bahan-bahan bacaan yang diperlukan untuk mengembangkan lebih lanjut kecakapan yang telah dimilikinya
2.      Pendidikan Vokasional. Pendidikan vokasional adalah program pendidikan di luar sekolah bagi anak di luar batas usia
3.      Pendidikan Profesional. Pendidikan dalam upaya mecetak golongan profesional yang mampu mengikuti berbagai kemajuan dan perubahan.
4.      Pendidikan ke arah perubahan dan pembangunan Pendidikan bagi anggota masyarakat dari berbagai golongan usia agar mereka mampu mengikuti perubahan sosial dan pembangunan.
5.      Pendidikan Kewargenegaraan dan Kedewasaan PolitikPendidikan dalam upaya penguasaan pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik bagi setiap warga Negara.
6.      Pendidikan Kultural dan pengisian waktu senggang
Pendidikan dalam upaya menciptakan masyarakat yang mampu memahami dan menghargai nilai-nilai agama, sejarah, kesusastraan, filsafat hidup, seni dan musik bangsa sendiri.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Pendidikan seumur hidup adalah sebuah sistem konsep-konsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajar mengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. proses pendidikan seumur hidup berlangsung secara kontinue, dan tidak terbatas oleh waktu seperti pendidikan formal, proses belajar seumur hidup tidak hanya dilakukan seorang yang terpelajar tetapi semua lapisan masyarakat bisa melaksanakanya. 
Prinsip dasar dari pendidikan seumur hidup, meliputi: peranan subyek manusia untuk mendidik dan mengembangkan diri, lembaga penanggung jawab, proses dan waktu pendidikan yang berlangsung sepanjang hayat, belajar tidak ada batas waktu, belajar sebagai integral atau totalitas kehidupan.

B.     Saran
Sebagai warga Negara Indonesia, kita hendaknya melaksanakan pendidikan seumur hidup dengan belajar, menuntut ilmu sepanjang hayat dimanapun dan kapanpun kita berada. Selain itu, hendaknya saling berbagi pengetahuan dengan sesame karena sangat penting dan bermanfaat bagi kita semua.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar