BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Peserta didik selain
sebagai makhluk individu juga sebagai makhluk sosial. Sebagai individu peserta
didik dapat belajar secara mandiri. Namun karena peserta didik SD masih dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan serta masih dalam taraf berpikir konkrit (operasional
konkrit) menurut Jean Peaget, maka perlu bantuan atau bimbingan guru. Demikian
pula guru dalam memberikan bimbingan belajar mengupayakan adanya media atau
alat peraga agar mudah dipahami siswa baik dalam mengajar perorangan maupun
kelompok kecil. Sebagai makhluk sosial, peserta didik akan bertumbuh dan
berkembang dengan baik dalam belajarnya jika berada dalam suatu kelompok.
Kelompok belajar yang efektif dan efisien adalah kelompok belajar dalam jumlah
kecil. Kelompok kecil memungkinkan semua anggotanya terlibat secara aktif dalam
belajar, dibawah bimbingan guru. Demikian guru juga dengan mudah dapat
mengarahkan atau memberikan pelayanan dengan baik terhadap kelompok. Untuk itu
seorang guru dituntut memiliki keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perorangan.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian
keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan?
2. Apa peran guru
dalam pembelajaran kelompok kecil dan perorangan?
3. Apa ciri-ciri
pembelajaran kelompok kecil dan perorangan?
4. Apa
syarat pembelajaran kelompok kecil dan perorangan agar efektif?
5. Bagaimana cara
pelaksanaan pembelajaran kelompok kecil dan perorangan?
6. Apa komponen
keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan?
C.
Tujuan
1. Untuk memahami keterampilan
mengajar kelompok kecil dan perorangan.
2. Untuk memahami peran
guru dalam pembelajaran kelompok kecil dan perorangan.
3. Untuk memahami ciri-ciri
pembelajaran kelompok kecil dan perorangan.
4. Untuk memahami syarat pembelajaran
kelompok kecil dan perorangan agar efektif.
5. Untuk memahami cara
pelaksanaan pembelajaran kelompok kecil dan perorangan.
6. Untuk memahami komponen
keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Keterampilan Mengajar Kelompok
Kecil dan Perorangan
Keterampilan
mengajar kelompok kecil adalah kemampuan guru membimbing murid dalam belajar
secara kelompok dengan jumlah berkisar antara 3 hingga 5 orang atau paling
banyak 8 orang untuk setiap kelompoknya. Sedangkan keterampilan dalam mengajar
perorangan adalah kemampuan guru dalam membimbing murid dalam
belajar secara individual terutama bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar
atau bermasalah.
Mengajar kelompok
kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan guru
memberikan perhatian terhadap setiap peserta didik, dan menjalin hubungan yang
lebih akrab antara guru dengan peserta didik maupun antara peserta didik dengan
peserta didik.
Keterampilan mengajar
kelompok kecil dan perorangan dapat dilakukan dengan:
1. Mengembangkan
keterampilan dalam pengorganisasian dengan memberikan motivasi dan membuat
variasi dalam pemberian tugas.
2. Membimbing dan
memudahkan belajar, yang mencakup penguatan, proses awal dan interaksi
pembelajaran.
3. Perencanaan
penggunaan ruangan
4. Pemberian tugas
yang jelas dan menarik.
Hakikat pembelajaran kelompok kecil dan perorangan ditandai
dengan:
1. Terjadinya
hubungan (interaksi) yang akrab dan sehat antar personal (antara guru dengan
siswa,siswa dengan guru,dan siswa dengan siswa).
2. Siswa belajar
sesuai dengan kecepatan, cara kemampuan dan minatnya sendiri
3. Siswa mendapat
bantuan dari guru sesuai dengan kebutuhannya.
4. Siswa dilibatkan
dalam penentuan cara-cara belajar yang akan ditempuh dan alat yang akan
digunakan.
`Adapun alasan-alasan
perlu dikuasai guru keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan sebagai
berikut :
1. Pada dasarnya
murid mempunyai kemampuan dan cara belajar yang berbeda. Guru memperlakukan
murid dengan cara yang sama, sehingga perbedaan kemampuan dan cara belajar
murid hampir tak pernah mendapat perhatian.
2. Mengajar kelompok
kecil dan perorangan memungkinkan terjadinya hubungan antar pribadi yang lebih
akrab dan sehat antar guru dengan murid dan murid dengan murid. Guru dapat
memberikan perhatian lebih banyak pada murid yang memerlukannya dan bahkan
dapat membuat murid lebih percaya diri.
3. Murid dapat
lebih mudah belajar dengan cara mengajar temannya atau dengan cara belajar
bersama teman seperti mengerjakan tugas bersama dan bertukar pendapat.
4. Kegiatan
kelompok kecil memungkinkan murid terlibat lebih aktif dalam belajar, sehingga
tanggung jawab murid dalam belajar juga menjadi lebih besar. Bekerja di dalam
kelompok memungkinkan murid untuk membangun kebiasaan bekerja sama, tenggang
rasa dan saling menghargai. Selain itu, sifat kepemimpinan dapat berkembang
karena bekerja dalam kelompok memerlukan seorang pemimpin kelompok.
5. Sejalan dengan
kegiatan kelompok kecil, kegiatan individual atau perorangan juga mempunyai
berbagai kekuatan. Dengan belajar sendiri, murid akan mempunyai tanggung jawab
belajar yang lebih besar, di samping dapat belajar sesuai dengan kebutuhannya
sendiri. Misalnya, jika murid sudah mampu memecahkan soal-soal berhitung yang
diberikan guru, ia dapat langsung mengerjakan tugas lain seperti membantu
temannya, memecahkan soal yang lebih sukar, atau belajar di perpustakaan.
B.
Peran guru dalam pembelajaran kelompok kecil
dan perorangan
1. Sebagai
motivator artinya guru memposisikan diri sebagai penggerak, yang
menumbuhkan semangat dan kekuatan belajar bagi siswa
2. Sebagai
fasilitator yaitu guru menciptakan lingkungan belajar untuk kelancaran proses
pembelajaran dan memberi kemudahan bagi siswa sebagai pelajar.
3. Organisator
pembelajaran yaitu guru mengelola kegiatan pembelajaran sehingga dapat berjalan
secara efektif dan efesien.
4. Pola interaksi
pembelajaran artinya adanya interaksi antara guru dan siswa, siswa dan siswa,
serta siswa dengan lingkungan.
5. Pemanfaatan
sumber pembelajarn secara luas dan bervariasi yaitu guru merangsang siswa untuk
menggunakan atau memanfaatkan berbagai sumber belajar, agar siswa dapat
mengembangkan bakat, dan keinginannya demi mencapai hasil belajar yang lebih
baik lagi.
6. Mendiagnosa
kesulitan belajar siswa yaitu mencermati permasalahan yang dihadapi siswa, dan dengan
keterampilan kelompok kecil ini siswa akan mudah dan bebas menyampaikan
permasalahan atau kesulitannya, sehingga guru dapat menyimpulkan kesulitan yang
dihadapi siswa dan cara mengatasinya.
C.
Ciri-ciri pembelajaran kelompok kecil dan
perorangan
1. Mempunyai keanggotaan yang jelas
2. Ada kesadaran kelompok
3. Mempunyai tujuan yang sama
4. Saling bergantung dalam memenuhi kebutuhan
5. Ada interaksi dan komunikasi antara anggota
6. Ada tindakan bersama.
D.
Syarat pembelajaran kelompok kecil
dan perorangan agar efektif
Pembelajaran
akan efektif dan produktif mencapai tujuannya,apabila pembelajaran tersebut
berkondisi:
1. Mempunyai iklim
yang hangat
2. Sangat kohensif
3. Ada rasa
tanggung jawab
4. Ada rasa
keanggotaan yang kuat pada para anggotanya.
E.
Cara Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Kecil
dan Perorangan
1. Pembentukan kelompok
Kelompok-kelompok dapat dibentuk berdasarkan minat, bakat, gaya belajar, latar belakang
pengalaman, dan prestasi belajar.
2. Perancangan tugas kelompok
Tugas yang diberikan pada setiap kelompok dapat berupa paralel ( sama
semuanya) atau komplementer (tugas yang berbeda).
3. Persiapan dan perancangan
Kegiatan ini berupa penyiapan dan pengaturan (setting) ruang belajar, alat dan sumber belajar
sehingga pembelajaran akan efektif dan produktif.
4. Pelaksanaan
Dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a.
Pembelajaran diawali
dengan pertemuan klasikal
b.
Setelah semua jelas siswa atau siswi belajar atau mengerjakan tugas
c.
Guru berkeliling memantau
kerja siswa/i sambil mengamati manakala ada yang memerlukan bantuan guru
d.
Dalam waktu 15-10 menit, guru mengingatkan waktu akan segera habis
e.
Setelah waktu
habis, masing-masing kelompok menyampaikan laporan hasil kerja, kelompok lain memberikan
tanggapan dan guru memberikan pemantapan.
f.
Sebagai bahan
evaluasi, selain dalam bentuk laporan lisan, guru dapat memanfaatkan
laporan tertulis, karya tulis dan lain – lain.
F.
Komponen Keterampilan Mengajar
Kelompok Kecil dan Perorangan
Komponen
keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan terdiri dari beberapa
komponen yaitu:
1. Keterampilan
Mengadakan Pendekatan Secara Pribadi
Keterampilan mengadakan pendekatan
secara pribadi adalah terjadinya hubungan yang sehat dan akrab antara guru
dengan siswa, dan siswa dengan siswa. Keterampilan seperti ini hanya bisa
dilakukan apabila guru memiliki keterampilan mengadakan pendekatan secara
pribadi. Pendekatan ini dapat dilakukan dengan cara:
·
Menunjukan kehangatan dan
kepekaan terhadap kebutuhan dan perilaku siswa
·
Mendengar dengan penuh
rasa simpati gagasan yang dikemukakan siswa
·
Merespon secara positif
pendapat siswa
·
Membangun hubungan rasa
saling mempercayai
·
Menunjukan kesiapan untuk
membantu siswa
·
Menunjukan kesediaan
untuk menerima perasaan siswa dengan penuh pengertian.
·
Berusaha mengendalikan
situasi agar siswa merasa aman, terbantu, dan mampu menemukan
pemecahan masalah yang dihadapi.
2. Keterampilan mengorganisasikan kegiatan pembelajaran, yang
ditampilkan dengan cara :
·
Memberikan orientasi umum tentang
tujuan,tugas atau cara mengerjakannya,
·
Memvariasikan kegiatan untuk mencegah timbulnya kebosanan siswa
dalam belajar,
·
Membentuk kelompok yang tepat,
·
Mengkoordinasikan kegiatan,
·
Membagi perhatian pada berbagai tugas dan kebutuhan siswa,
·
Mengakhiri kegiatan.
3. Keterampilan membimbing dan memberi kemudahan belajar yang ditampilkan dengan cara:
·
Memberi penguatan secara tepat dan sesuai
baik secara khualitas maupun kuantitas sehingga siswa merasa bahwa mereka
diperhatikan.
·
Melaksanakan supervisi
proses awal yang merupakan operasionalisasi dari sikap tanggap guru terhadap proses kerja siswa pada awal memulai kegiatan
pembelajaran.
·
Melaksanakan supervisi
proses lanjut yang menekankan pemberian bantuan secar selektif agar kegiatan
dapat berrlangsung secara terarah sampai menjelang akhir kegiatan.
·
Melaksanakan supervisi
pemaduan yang memsatkan perhatian pada kesiapan kelompok atau perorangan untuk
melakukan kegiatan akhir.
4. Keterampilan merancang dan melaksanakan kegiatan
pembelajaran.
Pada kegiatan belajar ini guru harus mampu membuat perancanaan yang mantap,
yang dapat dibuat dengan cara guru mendiagnosis kemampuan akademik
siswa, kemampuan memahami, gaya belajar, kecendrungan minat, serta
tingkat kedisiplinan siswa. Keterampilan ini terdapat 4 sub komponen yaitu:
·
Membantu siswa menetapkan
tujuan belajar
·
Merancang kegiatan
belajar bersama siswa
·
Berperan sebagai
penasehat siswa bila diperlukan
·
Membantu siswa menilai
kemajuan belajarnya sendiri.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Mengajar kelompok
kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan guru
memberikan perhatian terhadap setiap peserta didik, dan menjalin hubungan yang
lebih akrab antara guru dengan peserta didik maupun antara peserta didik dengan
peserta didik. Adapun cara Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Kecil dan
Perorangan yaitu Pembentukan kelompok, Perancangan tugas kelompok, Persiapan dan perancangan, Pelaksanaan.
B.
Saran
Dalam proses
pembelajaran kelompok kecil atau perorangan hendaknya dapat terealisasikan
materi dan tercapai tujuan pembelajaran. Sebagai guru hendaknya kita
memanfaatkan situasi ini untuk mencapai tujuan dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Edi Soegito dan Yuliyani Nurani. 2002. Kemampuan Dasar
Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.
E. Mulyasa. 2010. Cet IX. Menjadi Guru Profesional:
Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangka.Bandung: Remaja Rosdakarya
Offset.
Hamid Darmadi. 2010. Kemampuan Dasar Mengajar: Landasan
Konsep dan Implementasi. Bandung: Alfabeta.
Wardani, dkk. 2001. Pembinaan Kompetensi Guru Matematika.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar