Jumat, 29 Mei 2015

Pengaruh Cuaca bagi kehidupan manusia

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Setiap saat kita merasakan perbedaan udara di sekitar kita terkadang kita merasakan panas, dingin, dan lain sebagainya. Kondisi demikian disebabkan karena cuaca di permukaann bumi kita selalu berubah-ubah. Bahkan kondisi cuaca yang tidak memungkinkan seperti pergantian cuaca dapat menimbulkan kondisi badan manusia menjadi bermasalah.
Keadaan cuaca yang demikian dapat kita perhatikan dari bentuk awan yang terlihat di langit terkadang awan terlihat bergumpal dan terkadang menyebar. Perhatian masyarakat terhadap kondisi cuaca semakin bertambah hal tersebut terlihat dengan banyaknya jejaring pengamatn cuaca sehingga dibuatlah peta cuaca.
Cuaca dan iklim yang terus berubah di permukaan bumi membawa dampak kepada kegiatan manusia seperti dalam pertanian jika cuaca mendukung para petani dapat menikmati hasil pertanian dengan bahagia karena hasil pertaniannya baik dan menguntungkan tetapi sebaliknya petani dapat menerima kegagalan dalam berpanen jika cuaca tidak mendukung. Cuaca dapat menentukan waktu tanam serta menentukan tanaman yang sesuai untuk ditanam sesuai keadaan cuaca. Bukan hanya pada pertanian dalam bidang pariwisata, transfortasi atau perhubungan, dan telekomunikasi sangat berpengaruh.
Kegiatan manusia atau prilaku manusia yang tidak peka terhadap lingkungan seringkali menyebabkan kelestarian lingkungan menjadi hilang banyaknya sampah yang dibuang sembarangan sehingga sering terjadi penyumbatan air jika hujan tiba sehingga terjadilah banjir. Selain itu banyaknya pabrik-pabrik dikota besar membuat banyaknya limbah yang mengandung banyak bahan kimia sehingga terjadilah pencemaran air, dan tak tersedianya air bersih. Manusia harusnya sadar akan lingkungan sekitarnya.
Untuk itu melalui pembahasan ini penulis coba sajikan tentang cuaca dan pengaruh bagi lingkungan serta usaha yang dapat dilakukan oleh manusia untuk menjaga lingkungan sekitar.
B.     Rumusan masalah
1.      Apakah kaitan antara awan dan cuaca?
2.      Bagaimanakah pengaruh cuaca bagi kehidupan manusia?
3.      Bagaimana cara manusia memelihara dan melestarikan lingkungan sekitar?
C.    Tujuan penelitian
1.      Untuk mengetahui kaitan atau hubungan antara awan dan cuaca
2.      Untuk mengetahui pengaruh cuaca bagi kehidupan manusia
3.      Untuk mengetahui cara manusia dalam memelihara dan melestarikan alam di lingkungan sekitar



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Awan
Awan adalah kelompok butir air atau kristal es atau campuran keduanya yang mengapung di udara jauh dari permukaan bumi. Butir-butir air umunya berjejari lebih dari 10 mikrometer dan kurang dari 200 mikrometer. Kelompok butir air yang jejarinya kurang dari 10 mikrometer disebut kabut, dan yang lebih dari 200 mikrometer sudah keluar dari awan menjadi hujan.
Awan ada yang tersusun dari kristal-kristal es, dan ada pula yang mengandung campuran butir-butir air dan kristal-kristal es. Awan bentuknya bermacam-macam karena banyak sebab, antara lain karena berbeda besar butir-butir air atau besar kristal esnya, berbeda cara pembentukannya. Selain itu wujud awan tersebut berkaitan dengan keadaan dan proses yang ada di dalam atmosfer. Oleh karena itu memahami wujud awan adalah salah satu cara untuk mengetahui keadaan dan perilaku atmosfer. Pada dasarnya wujud yang bermacam-macam itu berbeda mengenai strukur fisiknya, komposisinya, terangnya, dan warnanya; tetapi dalam pengamatan ada bentuk-bentuk tertentu yang masih tetap kelihatan di setiap awan. Bentuk tertentu itu disebut bentuk dasar atau bentuk utama.
Perubahan struktur fisik dan komposisi awan terjadi karena faktor luar, misalnya karena angin, suhu udara, dan karena proses mikroskopi di dalam awan.
Terangnya awan berkaitan dengan banyaknya cahaya yang dipantulkan, yang dihamburkan, dan yang dipancarkan kembali oleh partikel-partikel di dalam awan. Cahaya tersebut dapat berasal dari matahari secara langsung, dari langit, dan atau dari bumi. Awan yang berisi butir atau kristal es lebih terang dibandingkan yang berisi butir-butir air karena kristal es lebih banyak memantulkan cahaya.
Warna awan utamanya berkaitan dengan cahaya yang diterima, baik banyaknya maupun arah datangnya cahaya. Bila matahari cukup tinggi di atas ufuk (horizon) bagian-bagian awan yang terkena langsung oleh sinar matahari berwarna putih sampai keabu-abuan. Bagian yang terkena sinar dari langit yang berwarna biru tampak berwarna abu-abu kebiruan. Apabila matahari dekat ufuk warna awan bermacam-macam mulai dari kuning, oranye, sampai merah. Oleh karena itu meskipun jenis awan sama, warnanya dapat berbeda pada pagi, siang, sore atau pada malam hari. Selain itu warna awan juga berbeda dengan perbedaan ketinggian dan posisi pengamat dari matahari. Bila matahari di dekat atau di bawah dekat ufuk pengamat masih melihat awan-awan tinggi di atasnya berwarna putih, awan yang agak rendah cenderung berwarna oranye atau kemerah-merahan, dan awan yang rendah letaknya bagian bawahnya yang menghadap bumi berwarna abu-abu. Dengan membedakan warna-warna awan seperti itu dapat ditaksir ketinggian awan.
a. Jenis-jenis awan
1.      Lapisan paling atas ditempati oleh awan sirus. Bentuknya berupa serabut-serabut halus berwarna putih. Awan ini terbentuk sebagai Kristal es di langit. Jika awan ini sudah terbentuk, maka diperkirakan akan turun hujan
Description: awan-cirrus
AWAN SIRUS
2.       Lapisan kedua ditempati oleh awan kumulus. Awan kumulus berbentuk gumpalan putih yang lembut. Munculnya awan ini menandakan cuaca akan panas dan kering. Ada juga awan kumulus yang berwarna hitam. Munculnya awan ini menandakan akan datangnya hujan yang disertai angin, petir, dan guruh.
Description: hal61
KUMULUS
3.      Awan stratus. Awan stratus berbentuk lembaran berlapis-lapis. Lapisannya melebar seperti kabut. Awan berada di bawah ketinggian 1000 meter. Awan mengambang dekat dengan permukaan bumi. Ketika dilihat awan ini berwarna abu-abu. Adanya awan stratus menyebabkan hujan gerimis.
Description: stratus3
AWAN STRATU
b. Pengaruh Keadaan Awan terhadap Kondisi Cuaca
Awan terlihat seperti gumpalan kapas. Bentuk awan selalu berubah-ubah. Bentuk awan memengaruhi keadaan cuaca. Misalnya awan berwarna putih, berarti cuaca cerah. Pembentukan awan terjadi ketika panas matahari menguapkan air permukaan. Air permukaan adalah air sungai, danau dan laut. Air dalam tumbuhan juga menguap. Air tanah juga menguap. Air tanah juga menguap. Uap air naik ke udara. Semakin lama uap air naik semakin tinggi. Cuaca cerah Cuaca berawan Mendung Semakin ke atas, udara semakin dingin. Uap air mengembun pada debu-debu di udara. Selanjutnya membentuk titik air yang sangat halus. Titik-titik air tersebut jumlahnya semakin banyak. Titiktitik air tersebut berkumpul membentuk awan.
B.     Cuaca
cuaca adalah keadaan udara atau atmosfer setiap saat. Keadaan tersebut dinyatakan dengan ukuran suhu, tekanan, angin, kelembapan, dan adanya fenomena dalam atmosfer misalnya kabut, berawan, hujan, badai, guntur dll.
Cuaca dapat diramalkan dengan mengamati keadaan langit. Cuaca yang sering kita alami adalah cerah, berawan, panas, dingin, dan hujan. Keadaan cuaca di suatu tempat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mempengaruhi beberapa faktor di antaranya temperatur udara (suhu udara), tekanan udara, angin, kelembaban udara, dan curah hujan. Faktor-faktor ini saling berkaitan satu sama lain. Bila salah satu unsur berubah, maka cuaca akan berubah. Faktor-faktor tersebut akan menentukan keadaan cuaca di suatu daerah, misalnya berawan, cerah, panas, dingin, hujan, atau berangin.Cuaca cerah adalah keadaan ketika matahari memancarkan sinarnya. Ciricirinya langit terang, awan yang terlihat di langit hanya sedikit, dan udara terasa hangat.
Description: DSCF3947
Cuaca cerah
Cuaca berawan adalah keadaan ketika sinar matahari tertutup oleh awan. Langit menjadi agak gelap, awan menebal, dan udara terasa dingin. Keadaan cuaca seperti ini menandakan akan turunnya hujan.
Description: evi1
Cuaca berawan
Cuaca panas adalah keadaan ketika matahari memancarkan sinarnya dengan terik. Udara terasa panas dan terasa membakar kulit. Di saat panas, angin bertiup kencang dan banyak debu berterbangan
Description: 753
Cuaca panas
Cuaca dingin adalah keadaan ketika suhu udara terasa dingin karena berada di bawah suhu normal.
Description: iraq-frozen
Cuaca dingin
Cuaca hujan adalah keadaan ketika butiran-butiran air jatuh ke bumi. Ketika cuaca hujan udara terasa dingin dan langit menjadi gelap. Cahaya matahari hanya sedikit terpancar karena tertutup oleh awan.
Description: images
Cuaca hujan
Hujan terjadi karena di permukaan bumi terdapat daratan dan perairan. Ketika cuaca panas, air di seluruh perairan seperti sungai, danau, dan laut akan menguap. Uap air menyatu dengan udara dan bergerak naik ke atas.
Ketika suhu udara semakin dingin, uap air akan mengembun. Uap air berubah menjadi butiran air. Semakin lama butiran air bertambah banyak dan terbentuklah awan. Awan yang sudah banyak mengandung butiran air akan berwarna gelap atau kelabu. Jika sudah terlalu berat maka butiran-butiran air akan jatuh ke bumi. Inilah yang dinamakan hujan.
Description: evi10

C.    Pengaruh Cuaca Bagi Kegiatan Manusia
1.      Bidang Pertanian
Manfaat iklim dalam bidang pertanian diantaranya adalah sebagai berikut:
·        Menentukan waktu tanam   
·        Menentukan tanaman yang sesuai
Selain itu cuaca dan iklim juga memiliki dampak bagi pertanian (SoerjadiWirjohamidjojo, 1993: 54) diantaranya:
Dampak secara langsung yaitu dampak yang ditimbulkan oleh sesuatu unsur cuaca/iklim kepada kegiatan pertanian. Dampak lansung tersebut ada yang dirasakan seketika, dan ada yang dirasakan secara lambat.Misalnya curah hujan yang lebat atau terus menerus dapat menimbulkan tanah longsor saat itu, angin kencang menimbulkan kerusakan batang tanaman, dan adanya embun beku yang mengenai tanaman membuat daun dan batang tanaman menjadi kering.Dampak langsung yang diraskan secara lambat adalah kadar cuaca yang baru dirasakan setelah berkali-kali terjadi, misalnya tanah menjadi lembap setelah beberapa hari turun hujan, tanah menjadi kering setelah beberapa hari hujan makin berkurang.
Dampak tidak langsung adalah dampak yang ditimbulkan oleh faktor lain tetapi faktor tersebut timbul berkaitan dengan cuaca/iklim yang terjadi, sedangkan kadar cuaca/iklim yang terjadi tersebut diperlukan bagi kegiatan pertanian pada waktu itu.
Cuaca/iklim tidak hanya diperlukan tanaman saja tetapi hama penyakit,   tumbuhan parasit juga memerlukan cuaca/iklim. Sering terjadi bahwa kerusakan tanaman tidak karena cuaca saat itu secara langsung, tetapi karena timbulnya hama, penyakit, parasit yang justru hidup subur pada saat adanya cuaca yang dipelukan bagi tanaman dan kegiatan pertanian waktu itu.
Dengan demikian gangguan tidak timbul dari cuaca, tetapi karena hama, penyakit, dan parasit yang hidup subur karena didukung cuaca waktu itu.
2.      Transportasi atau perhubungan
Faktor-faktor cuaca dan iklim mempunyai peranan yang besar tehadap bidang transportasi. Seperti cuaca, suhu, arah dan kecepatan angin, awan, dan kabut sangat mempengaruhi kelancaran jalur penerbangan. Selain berpengaruh terhadap penerbangan, faktor cuaca dan iklim berpengaruh pula terhadap transportasi laut. Seperti arah dan kecepatan angin, tinggi gelombang, badai dan lain-lain.
3.      Telekomunikasi
Faktor cuaca dan iklim berpengaruh pula terhadap bidang telekomunikasi. Seperti arus angin dapat dimanfaatkan untuk berkomunikasi antar daerah dengan  menggunakan telepon angin. Pengaruh lain yaitu kondisi cuaca yang kurang baik dapat mengganggu jaringan telekomunikasi. Misalnya saat kondisi hujan atau mendung sinyal Handphone menjadi melemah.
4.      Pariwisata
Faktor cuaca dan iklim berpengaruh pula terhadap bidang pariwisata. Seperti cuaca cerah, banyak cahaya matahari, kecepatan angin, udara sejuk, kering, panas, dan sebagainya sangat mempengarui terhadap pelaksanaan wisata, baik wisata darat maupun laut.
D.    Cara memelihara dan melestarikan alam di lingkungan sekitar
1.      Meningkatkan pemanfaatan sumber-sumber energi yang tidak akan-akan habis-habis sebagai pengganti minyak bumi atau batu bara, misalnya penggunaan energi sinar matahari, angin, geothermal, tenaga air, pasang air laut, dan sebagainya.
2.      Melakukan daur ulang (recylcling), sehingga pengambilan sumber daya alam dapat diperkecil, misalnya daur ulang terhadap barang-barang bekas, seperti besi, alumunium, kertas, plastik, dan lain-lain.
3.      Melakukan pengawetan terhadap sumber daya alam berupa kayu. Sebelum digunakan hendaknya diwajibkan untuk diawetkan terlebih dahulu agar daya tahan penggunaan kayu untuk bahan bangunan dapat di hemat karena kayu yang digunakan telah dapat dipakai dipakai dalam jangka waktu yang lebih lama.
4.      Pengolahan air limbah dan penretiban pembuangan sampah. Setiap pabrik harus mengolah air limbahnya sebelum dibuang karena limbah pabrik biasanya mengandung zat-zat kimia. Kebiasaan masayarakat membuang sampah disaluran air, sungai, atau selokan adalah kebiasaan yang harus dirubah. Hal itu perlu dicegah sedini mungkin untuk menghindari terjadinya pencemaran air.
5.      Program kali bersih (prokasih)
Program kali bersih mempunyai tujuan utama untuk menurunkan atau mengurangi beban pencemaran perairan sungai, khususnya limbah industri yang banyak mengandung zat-zat kimia beracun.
6.      Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS)
Pengelolaan DAS menekankan usaha konservasi pertanian lahan kering, peningkatan pendapatan masyarakat melalui peningkatan lahan kering, peningkatan diluar sector pertanian, perlindungan daerah nonbudi daya, pengembangan irigasi, dan pengendalian bahaya banjir.
7.      Pengelolaan lautan dan daerah pesisir.
Usaha mengelola lautan dan daerah peisir hendaknya memperhatikan kebijaksanaan sebagai berikut.
1)     Pengelolaan dan pemeliharaan lingkungan laut serta pengaturan antar sector perlu dikembangkan secara koordinatif.
2)     Sumber daya alam yang dapat diperbarui hendaknya digunakan secara hati-hati dengan tetap memperhatikan kepentingan generasi mendatang. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui hendaknya digunakan secara rasional.
3)     kawasan lindung, kawasan penyangga dan kawasan sumber budi daya sumber alam harus dijaga dan dikendalikan keberadaannya.
8.      Pengembangan keanekaragaman hayati
Pengembangan keanekaragaman hayati mencakup usaha pelestarian flora dan fauna langka.
9.      Reklamasi dan rehabilitasi lahan kritis
Reklamasi lahan biasanya dilakukan untuk lahan bekas pertambangan. Rehabilitasi mencakup pengerjaan reboisasi, pembuatan sengkedan dan pengendalian peladang berpindah.





BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Cuaca dapat diramalkan dengan mengamati keadaan langit, awan yang berubah-ubah bentuk atau warnanya dapat mempengaruhi keadaan cuaca baik itu hujan, panas atupun keadaan mendung.
Keadaan cuaca di suatu tempat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mempengaruhi beberapa faktor di antaranya temperatur udara (suhu udara), tekanan udara, angin, kelembaban udara, dan curah hujan. Faktor-faktor ini saling berkaitan satu sama lain. Bila salah satu unsur berubah, maka cuaca akan berubah. Faktor-faktor tersebut akan menentukan keadaan cuaca di suatu daerah, misalnya berawan, cerah, panas, dingin, hujan, atau berangin.
Cuaca sangat mempengaruhi kegiatan manusia seperti pada bidang pertanian, perhubungan, telekomunikasi dan pariwisata.
Agar terjadi keseimbangann lingkungan manusia hendaklah dapat melakukan upaya pelestarian terhadap lingkungan sekitar seperti membuang sampah pada tempatnya, penanaman pohon atau reboisasi, menjaga saluran air dan lain sebagainya.
B.     Saran

Untuk mengetahui keadaan cuaca di suatu daerah hendaklah sering melihat perkiraan cuaca yang ditayangkan oleh badan meterologi dan geofisika (BMG). Selain itu hendaklah manusia mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat dari ketidaksadarannya menjaga lingkungan sekitar agar dapat memelihara lingkungann alam dengan sebaik mungkin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar