BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Setiap
saat kita merasakan perbedaan udara di sekitar kita terkadang kita merasakan
panas, dingin, dan lain sebagainya. Kondisi demikian disebabkan karena cuaca di
permukaann bumi kita selalu berubah-ubah. Bahkan kondisi cuaca yang tidak
memungkinkan seperti pergantian cuaca dapat menimbulkan kondisi badan manusia
menjadi bermasalah.
Keadaan
cuaca yang demikian dapat kita perhatikan dari bentuk awan yang terlihat di
langit terkadang awan terlihat bergumpal dan terkadang menyebar. Perhatian
masyarakat terhadap kondisi cuaca semakin bertambah hal tersebut terlihat
dengan banyaknya jejaring pengamatn cuaca sehingga dibuatlah peta cuaca.
Cuaca
dan iklim yang terus berubah di permukaan bumi membawa dampak kepada kegiatan
manusia seperti dalam pertanian jika cuaca mendukung para petani dapat
menikmati hasil pertanian dengan bahagia karena hasil pertaniannya baik dan
menguntungkan tetapi sebaliknya petani dapat menerima kegagalan dalam berpanen
jika cuaca tidak mendukung. Cuaca dapat menentukan waktu tanam serta menentukan
tanaman yang sesuai untuk ditanam sesuai keadaan cuaca. Bukan hanya pada
pertanian dalam bidang pariwisata, transfortasi atau perhubungan, dan
telekomunikasi sangat berpengaruh.
Kegiatan
manusia atau prilaku manusia yang tidak peka terhadap lingkungan seringkali
menyebabkan kelestarian lingkungan menjadi hilang banyaknya sampah yang dibuang
sembarangan sehingga sering terjadi penyumbatan air jika hujan tiba sehingga
terjadilah banjir. Selain itu banyaknya pabrik-pabrik dikota besar membuat
banyaknya limbah yang mengandung banyak bahan kimia sehingga terjadilah
pencemaran air, dan tak tersedianya air bersih. Manusia harusnya sadar akan
lingkungan sekitarnya.
Untuk
itu melalui pembahasan ini penulis coba sajikan tentang cuaca dan pengaruh bagi
lingkungan serta usaha yang dapat dilakukan oleh manusia untuk menjaga
lingkungan sekitar.
B. Rumusan masalah
1. Apakah
kaitan antara awan dan cuaca?
2. Bagaimanakah
pengaruh cuaca bagi kehidupan manusia?
3. Bagaimana
cara manusia memelihara dan melestarikan lingkungan sekitar?
C.
Tujuan
penelitian
1. Untuk
mengetahui kaitan atau hubungan antara awan dan cuaca
2. Untuk
mengetahui pengaruh cuaca bagi kehidupan manusia
3. Untuk
mengetahui cara manusia dalam memelihara dan melestarikan alam di lingkungan
sekitar
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Awan
Awan adalah kelompok butir air atau
kristal es atau campuran keduanya yang mengapung di udara jauh dari permukaan
bumi. Butir-butir air umunya berjejari lebih dari 10 mikrometer dan kurang dari
200 mikrometer. Kelompok butir air yang jejarinya kurang dari 10 mikrometer
disebut kabut, dan yang lebih dari 200 mikrometer sudah keluar dari awan
menjadi hujan.
Awan ada yang tersusun dari
kristal-kristal es, dan ada pula yang mengandung campuran butir-butir air dan
kristal-kristal es. Awan bentuknya bermacam-macam karena banyak sebab, antara
lain karena berbeda besar butir-butir air atau besar kristal esnya, berbeda
cara pembentukannya. Selain itu wujud awan tersebut berkaitan dengan keadaan
dan proses yang ada di dalam atmosfer. Oleh karena itu memahami wujud awan
adalah salah satu cara untuk mengetahui keadaan dan perilaku atmosfer. Pada
dasarnya wujud yang bermacam-macam itu berbeda mengenai strukur fisiknya,
komposisinya, terangnya, dan warnanya; tetapi dalam pengamatan ada
bentuk-bentuk tertentu yang masih tetap kelihatan di setiap awan. Bentuk
tertentu itu disebut bentuk dasar atau bentuk utama.
Perubahan struktur fisik dan komposisi awan terjadi karena faktor luar, misalnya karena angin, suhu udara, dan karena proses mikroskopi di dalam awan.
Perubahan struktur fisik dan komposisi awan terjadi karena faktor luar, misalnya karena angin, suhu udara, dan karena proses mikroskopi di dalam awan.
Terangnya awan berkaitan dengan
banyaknya cahaya yang dipantulkan, yang dihamburkan, dan yang dipancarkan
kembali oleh partikel-partikel di dalam awan. Cahaya tersebut dapat berasal
dari matahari secara langsung, dari langit, dan atau dari bumi. Awan yang
berisi butir atau kristal es lebih terang dibandingkan yang berisi butir-butir
air karena kristal es lebih banyak memantulkan cahaya.
Warna awan utamanya berkaitan dengan
cahaya yang diterima, baik banyaknya maupun arah datangnya cahaya. Bila
matahari cukup tinggi di atas ufuk (horizon) bagian-bagian awan yang terkena
langsung oleh sinar matahari berwarna putih sampai keabu-abuan. Bagian yang
terkena sinar dari langit yang berwarna biru tampak berwarna abu-abu kebiruan.
Apabila matahari dekat ufuk warna awan bermacam-macam mulai dari kuning,
oranye, sampai merah. Oleh karena itu meskipun jenis awan sama, warnanya dapat
berbeda pada pagi, siang, sore atau pada malam hari. Selain itu warna awan juga
berbeda dengan perbedaan ketinggian dan posisi pengamat dari matahari. Bila
matahari di dekat atau di bawah dekat ufuk pengamat masih melihat awan-awan
tinggi di atasnya berwarna putih, awan yang agak rendah cenderung berwarna
oranye atau kemerah-merahan, dan awan yang rendah letaknya bagian bawahnya yang
menghadap bumi berwarna abu-abu. Dengan membedakan warna-warna awan seperti itu
dapat ditaksir ketinggian awan.
a. Jenis-jenis awan
1. Lapisan
paling atas ditempati oleh awan sirus. Bentuknya berupa serabut-serabut halus
berwarna putih. Awan ini terbentuk sebagai Kristal es di langit. Jika awan ini
sudah terbentuk, maka diperkirakan akan turun hujan
AWAN SIRUS
2. Lapisan kedua ditempati oleh awan kumulus.
Awan kumulus berbentuk gumpalan putih yang lembut. Munculnya awan ini
menandakan cuaca akan panas dan kering. Ada juga awan kumulus yang berwarna
hitam. Munculnya awan ini menandakan akan datangnya hujan yang disertai angin,
petir, dan guruh.
KUMULUS
3. Awan
stratus. Awan stratus berbentuk lembaran berlapis-lapis. Lapisannya melebar
seperti kabut. Awan berada di bawah ketinggian 1000 meter. Awan mengambang
dekat dengan permukaan bumi. Ketika dilihat awan ini berwarna abu-abu. Adanya
awan stratus menyebabkan hujan gerimis.
AWAN STRATU
b. Pengaruh Keadaan
Awan terhadap Kondisi Cuaca
Awan terlihat seperti
gumpalan kapas. Bentuk awan selalu berubah-ubah. Bentuk awan memengaruhi
keadaan cuaca. Misalnya awan berwarna putih, berarti cuaca cerah. Pembentukan
awan terjadi ketika panas matahari menguapkan air permukaan. Air permukaan
adalah air sungai, danau dan laut. Air dalam tumbuhan juga menguap. Air tanah
juga menguap. Air tanah juga menguap. Uap air naik ke udara. Semakin lama uap
air naik semakin tinggi. Cuaca cerah Cuaca berawan Mendung Semakin ke atas,
udara semakin dingin. Uap air mengembun pada debu-debu di udara. Selanjutnya
membentuk titik air yang sangat halus. Titik-titik air tersebut jumlahnya
semakin banyak. Titiktitik air tersebut berkumpul membentuk awan.
B.
Cuaca
cuaca adalah keadaan udara atau
atmosfer setiap saat. Keadaan tersebut dinyatakan dengan ukuran suhu, tekanan,
angin, kelembapan, dan adanya fenomena dalam atmosfer misalnya kabut, berawan,
hujan, badai, guntur dll.
Cuaca
dapat diramalkan dengan mengamati keadaan langit. Cuaca yang sering kita alami
adalah cerah, berawan, panas, dingin, dan hujan. Keadaan cuaca di suatu tempat
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mempengaruhi beberapa faktor di antaranya
temperatur udara (suhu udara), tekanan udara, angin, kelembaban udara, dan
curah hujan. Faktor-faktor ini saling berkaitan satu sama lain. Bila salah satu
unsur berubah, maka cuaca akan berubah. Faktor-faktor tersebut akan menentukan
keadaan cuaca di suatu daerah, misalnya berawan, cerah, panas, dingin, hujan,
atau berangin.Cuaca cerah adalah keadaan ketika matahari memancarkan sinarnya.
Ciricirinya langit terang, awan yang terlihat di langit hanya sedikit, dan
udara terasa hangat.
Cuaca cerah
Cuaca
berawan adalah keadaan ketika sinar matahari tertutup oleh awan. Langit menjadi
agak gelap, awan menebal, dan udara terasa dingin. Keadaan cuaca seperti ini
menandakan akan turunnya hujan.
Cuaca berawan
Cuaca
panas adalah keadaan ketika matahari memancarkan sinarnya dengan terik. Udara
terasa panas dan terasa membakar kulit. Di saat panas, angin bertiup kencang
dan banyak debu berterbangan
Cuaca panas
Cuaca dingin adalah keadaan ketika suhu
udara terasa dingin karena berada di bawah suhu normal.
Cuaca dingin
Cuaca
hujan adalah keadaan ketika butiran-butiran air jatuh ke bumi. Ketika cuaca
hujan udara terasa dingin dan langit menjadi gelap. Cahaya matahari hanya
sedikit terpancar karena tertutup oleh awan.
Cuaca hujan
Hujan terjadi karena di
permukaan bumi terdapat daratan dan perairan. Ketika cuaca panas, air di
seluruh perairan seperti sungai, danau, dan laut akan menguap. Uap air menyatu
dengan udara dan bergerak naik ke atas.
Ketika
suhu udara semakin dingin, uap air akan mengembun. Uap air berubah menjadi
butiran air. Semakin lama butiran air bertambah banyak dan terbentuklah awan.
Awan yang sudah banyak mengandung butiran air akan berwarna gelap atau kelabu.
Jika sudah terlalu berat maka butiran-butiran air akan jatuh ke bumi. Inilah
yang dinamakan hujan.
C.
Pengaruh
Cuaca Bagi Kegiatan Manusia
1. Bidang Pertanian
Manfaat iklim dalam bidang pertanian diantaranya adalah
sebagai berikut:
·
Menentukan waktu tanam
·
Menentukan tanaman yang sesuai
Selain itu cuaca dan iklim juga
memiliki dampak bagi pertanian (SoerjadiWirjohamidjojo, 1993: 54) diantaranya:
Dampak secara langsung yaitu dampak
yang ditimbulkan oleh sesuatu unsur cuaca/iklim kepada kegiatan pertanian.
Dampak lansung tersebut ada yang dirasakan seketika, dan ada yang dirasakan
secara lambat.Misalnya curah hujan yang lebat atau terus menerus dapat
menimbulkan tanah longsor saat itu, angin kencang menimbulkan kerusakan batang
tanaman, dan adanya embun beku yang mengenai tanaman membuat daun dan batang
tanaman menjadi kering.Dampak langsung yang diraskan secara lambat adalah kadar
cuaca yang baru dirasakan setelah berkali-kali terjadi, misalnya tanah menjadi
lembap setelah beberapa hari turun hujan, tanah menjadi kering setelah beberapa
hari hujan makin berkurang.
Dampak tidak langsung adalah dampak
yang ditimbulkan oleh faktor lain tetapi faktor tersebut timbul berkaitan
dengan cuaca/iklim yang terjadi, sedangkan kadar cuaca/iklim yang terjadi
tersebut diperlukan bagi kegiatan pertanian pada waktu itu.
Cuaca/iklim tidak hanya diperlukan
tanaman saja tetapi hama penyakit, tumbuhan
parasit juga memerlukan cuaca/iklim. Sering terjadi bahwa kerusakan tanaman
tidak karena cuaca saat itu secara langsung, tetapi karena timbulnya hama,
penyakit, parasit yang justru hidup subur pada saat adanya cuaca yang dipelukan
bagi tanaman dan kegiatan pertanian waktu itu.
Dengan demikian gangguan tidak
timbul dari cuaca, tetapi karena hama, penyakit, dan parasit yang hidup subur
karena didukung cuaca waktu itu.
2. Transportasi atau perhubungan
Faktor-faktor cuaca dan iklim mempunyai peranan yang besar
tehadap bidang transportasi. Seperti cuaca, suhu, arah dan kecepatan angin,
awan, dan kabut sangat mempengaruhi kelancaran jalur penerbangan. Selain
berpengaruh terhadap penerbangan, faktor cuaca dan iklim berpengaruh pula
terhadap transportasi laut. Seperti arah dan kecepatan angin, tinggi gelombang,
badai dan lain-lain.
3. Telekomunikasi
Faktor cuaca dan iklim berpengaruh pula terhadap bidang
telekomunikasi. Seperti arus angin dapat dimanfaatkan untuk berkomunikasi antar
daerah dengan menggunakan telepon angin.
Pengaruh lain yaitu kondisi cuaca yang kurang baik dapat mengganggu jaringan
telekomunikasi. Misalnya saat kondisi hujan atau mendung sinyal Handphone
menjadi melemah.
4. Pariwisata
Faktor
cuaca dan iklim berpengaruh pula terhadap bidang pariwisata. Seperti cuaca
cerah, banyak cahaya matahari, kecepatan angin, udara sejuk, kering, panas, dan
sebagainya sangat mempengarui terhadap pelaksanaan wisata, baik wisata darat
maupun laut.
D.
Cara
memelihara dan melestarikan alam di lingkungan sekitar
1. Meningkatkan
pemanfaatan sumber-sumber energi yang tidak akan-akan habis-habis sebagai
pengganti minyak bumi atau batu bara, misalnya penggunaan energi sinar
matahari, angin, geothermal, tenaga air, pasang air laut, dan sebagainya.
2. Melakukan
daur ulang (recylcling), sehingga pengambilan sumber daya alam dapat
diperkecil, misalnya daur ulang terhadap barang-barang bekas, seperti besi,
alumunium, kertas, plastik, dan lain-lain.
3. Melakukan
pengawetan terhadap sumber daya alam berupa kayu. Sebelum digunakan hendaknya
diwajibkan untuk diawetkan terlebih dahulu agar daya tahan penggunaan kayu
untuk bahan bangunan dapat di hemat karena kayu yang digunakan telah dapat
dipakai dipakai dalam jangka waktu yang lebih lama.
4. Pengolahan
air limbah dan penretiban pembuangan sampah. Setiap pabrik harus mengolah air limbahnya sebelum dibuang karena
limbah pabrik biasanya mengandung zat-zat kimia. Kebiasaan masayarakat membuang sampah disaluran air, sungai, atau
selokan adalah kebiasaan yang harus dirubah. Hal itu perlu dicegah sedini
mungkin untuk menghindari terjadinya pencemaran air.
5. Program
kali bersih (prokasih)
Program kali bersih
mempunyai tujuan utama untuk menurunkan atau mengurangi beban pencemaran
perairan sungai, khususnya limbah industri yang banyak mengandung zat-zat kimia
beracun.
6. Pengelolaan
Daerah Aliran Sungai (DAS)
Pengelolaan DAS menekankan
usaha konservasi pertanian lahan kering, peningkatan pendapatan masyarakat
melalui peningkatan lahan kering, peningkatan diluar sector pertanian,
perlindungan daerah nonbudi daya, pengembangan irigasi, dan pengendalian bahaya
banjir.
7. Pengelolaan
lautan dan daerah pesisir.
Usaha mengelola lautan
dan daerah peisir hendaknya memperhatikan kebijaksanaan sebagai berikut.
1) Pengelolaan
dan pemeliharaan lingkungan laut serta pengaturan antar sector perlu
dikembangkan secara koordinatif.
2) Sumber
daya alam yang dapat diperbarui hendaknya digunakan secara hati-hati dengan
tetap memperhatikan kepentingan generasi mendatang. Sumber daya alam yang tidak
dapat diperbarui hendaknya digunakan secara rasional.
3) kawasan
lindung, kawasan penyangga dan kawasan sumber budi daya sumber alam harus
dijaga dan dikendalikan keberadaannya.
8. Pengembangan
keanekaragaman hayati
Pengembangan
keanekaragaman hayati mencakup usaha pelestarian flora dan fauna langka.
9. Reklamasi
dan rehabilitasi lahan kritis
Reklamasi lahan
biasanya dilakukan untuk lahan bekas pertambangan. Rehabilitasi mencakup
pengerjaan reboisasi, pembuatan sengkedan dan pengendalian peladang berpindah.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Cuaca
dapat diramalkan dengan mengamati keadaan langit, awan yang berubah-ubah bentuk
atau warnanya dapat mempengaruhi keadaan cuaca baik itu hujan, panas atupun
keadaan mendung.
Keadaan
cuaca di suatu tempat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mempengaruhi beberapa
faktor di antaranya temperatur udara (suhu udara), tekanan udara, angin, kelembaban
udara, dan curah hujan. Faktor-faktor ini saling berkaitan satu sama lain. Bila
salah satu unsur berubah, maka cuaca akan berubah. Faktor-faktor tersebut akan
menentukan keadaan cuaca di suatu daerah, misalnya berawan, cerah, panas,
dingin, hujan, atau berangin.
Cuaca
sangat mempengaruhi kegiatan manusia seperti pada bidang pertanian,
perhubungan, telekomunikasi dan pariwisata.
Agar
terjadi keseimbangann lingkungan manusia hendaklah dapat melakukan upaya
pelestarian terhadap lingkungan sekitar seperti membuang sampah pada tempatnya,
penanaman pohon atau reboisasi, menjaga saluran air dan lain sebagainya.
B.
Saran
Untuk
mengetahui keadaan cuaca di suatu daerah hendaklah sering melihat perkiraan
cuaca yang ditayangkan oleh badan meterologi dan geofisika (BMG). Selain itu
hendaklah manusia mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat dari
ketidaksadarannya menjaga lingkungan sekitar agar dapat memelihara lingkungann
alam dengan sebaik mungkin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar