BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru merupakan sosok yang digugu dan
ditiru. Program kelas tidak akan berarti bilamana tidak diwujudkan menjadi
kegiatan. Untuk itu peranan guru sangat menentukan karena kedudukannya sebagai
pemimpin pendidikan di antara siswa di dalam suatu kelas .
Semua usaha yang dilakukan guru di
dalam pembelajaran mengacu pada bagaimana memfasilitasi siswa mencapai
kompetensi yang sudah ditetapkan. Pencapaian kompetensi tidak mungkin terjadi
tanpa melibatkan secara langsung di dalam pembelajaran. Oleh sebab itu guru
mestinya merencanakan pembelajaran yang mendorong siswa untuk berpartisipasi
secara aktif di dalam proses pembelajaran.
Keterampilan dasar memberikan
penguatan perlu dimiliki oleh seorang guru, karena terkadang guru suka
bersikap dingin terhadap respon yang diberikan siswa ketika di kelas.
Sepertinya pemikiran tersebut tidak dihargai. Tentu hal ini dapat mengakibatkan
melemahnya motivasi dalam belajar. Tanpa motivasi, mungkin tidak akan tercipta
pembelajaran yang kondusif.
Dengan demikian, seorang guru harus
mampu untuk menjaga motivasi belajar siswanya agar dapat mencapai suatu hasil
yang optimal ketika melakukan suatu proses pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
- Apakah
yang dimaksud dengan penguatan dalam pembelajaran?
- Apakah
tujuan dan fungsi keterampilan memberi penguatan ?
- Apakah
komponen-komponen yang terdapat dalam keterempilan member penguatan ?
- Bagaimana
prinsip penggunaan member penguatan?
- Bagaimana
penerapan memberi penguatan terhadap pembelajaran matematika ?
C. Tujuan
- Untuk
mengetahui pengertian dari penguatan dalam pembelajaran.
- Untuk
mengetahui tujuan dan fungsi dari keterampilan memberi penguatan
- Untuk
mengetahui komponen-komponen yang terdapat dalam pemberian penguatan.
- Untuk
mengetahui prinsip penggunaan penguatan.
- Untuk
mengetahui penerapan memberi penguatan terhadap pembelajaran
matematika
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penguatan
Penguatan adalah respons terhadap
suatu tingkah laku yang dapat memberikan kemungkinan berulangnya kembali
tingkah laku tersebut. Penguatan merupakan penghargaan yang dapat menimbulkan
dorongan dan motivasi siswa dalam belajar. (Tim FIK : 2011 : 1.19)
Keterampilan memberikan penguatan
merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh guru karena penguatan yang
diberikan kepada siswa akan membangkitkan semangat dalam melakukan kegiatan
pembelajaran. Semangat siswa yang tinggi akan meningkatkan daya tangkap ilmu
sehingga nantinya tujuan yang ingin dicapai oleh guru dapat diraih dengan baik.
Penguatan harus dilakukan secara
merata kepada siswa yang baik ataupun kurang baik perilakunya. Guru tidak boleh
membeda-bedakan dalam memberikan penguatan.
B. Tujuan dan Fungsi
Dalam kegiatan pembelajaran,
penguatan mempunyai peran penting dalam meningkatkan keefektifan kegiatan
pembelajaran. Pujian atau respons positif guru terhadap perilaku perbuatan
siswa yang positif akan membuat siswa merasa senang karena dianggap mempunyai
kemampuan. Namun sayangnya, guru sangat jarang memuji perilaku /perbuatan siswa
yang positif. Yang sering terjadi adalah guru menegur atau member respon
negative terhadap perbuatan siswa yang negatif. Oleh karena itu, guru perlu
melatih diri sehingga terampil dan terbiasa memberikan penguatan. (Sri Anitah:
2009: 7.25)
Dalam kaitan dengan kegiatan pembelajaran,
tujuan memberi penguatan kepada siswa di dalam kelas adalah untuk :
1.
Meningkatkan perhatian siswa
2.
Membangkitkan dan memelihara motivasi siswa
3.
Memudahkan siswa
belajar
4.
Mengontrol dan
memodifikasi tingkah laku siswa serta mendorong munculnya perilaku yang positif
5.
Menumbuhkan rasa
percaya diri pada diri siswa
6.
Memelihara iklim kelas yang kondusif.
7.
Mengembangkan kepercayaan diri siswa untuk mengatur
diri sendiri dalam pengalaman belajar.
C. Komponen – Komponen
Penguatan
pada dasarnya dapat diberikan dalam dua jenis yaitu penguatan verbal dan
penguatan nonverbal.
1.
Penguatan Verbal
Penguatan
verbal merupakan penguatan yang paling mudah digunakan dalam kegiatan
pembelajaran, yang dapat diberikan dalam bentuk komentar, pujian, dukungan,
pengakuan atau dorongan yangdiharapkan dapat meningkatkan tingkah laku dan
penampilan siswa. Komentar, pujian, dan sebagainya tersebut dapat diberikan
dalam bentuk kata – kata dan kalimat.
Contoh :
a.
Kata-kata: Bagus , baik, luar biasa, benar, ya, betul,
atau tepat sekali.
b.
Kalimat :
1)
Jawabanmu tepat sekali
2)
Rumus yang kamu gunakan tepat sekali
3)
Cara Kamuberpikir cukup sistematis
4)
Cara kamu mengitung sangat cepat dan tepat
2.
Penguatan Nonverbal
Penguatan nonverbal yaitu pemberian penguatan yang
disampaikan malalui Mimik dan gerakan badan, Gerak mendekati, sentuhan,
kegiatan yang menyenangkan, pemberian symbol atau benda.
a.
Mimik dan gerakan badan
Mimik
dan gerakan badan seperti senyuman, anggukan, tepukan tangan, atau acungan ibu
jari dapat mengkomunikasikan kepuasan guru terhadap respons siswa. Mimik dan
gerakan badan dapat dipakai bersama – sama dengan penguatan verbal. Misalnya
ketika mengucapkan kata “Bagus”, guru
tersenyum sambil mengacungkan ibu jari atau ketika menganggukkan kepala, guru
mengucapkan kata “benar”.
b.
Gerakan
mendekati
Gerak
mendekati dapat ditunjukkan guru dengan cara melangkah mendekati siswa, berdiri
disamping siswa atau kelompok siswa.Tujuan gerak mendekati adalah untuk
memberikan perhatian, menunjukkan rasa senang akan pekerjaan siswa, bahkan juga
memberi rasa aman kepada siswa.
c.
Sentuhan
Sentuhan seperti menepuk-nepuk bahu atau
pundak siswa, menjabat tangan siswa atau mengangkat tangan siswa yang menang,
dapat merupakan penguatan yang efektif bagi siswa. Namun, jenis penguatan ini
harus dipergunakan dengan penuh kehati-hatian dengan memperhatikan umur, jenis
kelamin, serta latar belakang budaya siswa.
d.
Kegiatan yang menyenangkan
Pada dasarnya, siswa akan menjadi senang
jika diberikan kesempatan untuk mengerjakan sesuatu yang menjadi kegemarannya
atau sesuatu yang memungkinkan dia berprestasi. Oleh karena itu, kegiatan yang
disenangi siswa dapat dapat digunakan sebagai penguatan.
e.
Pemberian symbol atau benda
Penguatan dalam bentuk simol atau benda
adalah berupa tanda cek (V), komentar tertulis pada buku siswa, berbagai tanda
dengan warna tertentu.
3.
Penguatan Tak
Penuh
Sesuai
dengan namanya, penguatan tak penuh diberikan untuk jawaban/respons siswa yang
hanya sebagian benar, sedangkan kegiatan lainnya masih perlu diperbaiki.
D. Prinsip – Prinsip Penguatan
Agar penguatan yang diberikan guru
dapat berfungsi secara efektif, guru hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip
pemberian penguatan sebagai berikut.
1.
Kehangatan dan keantusiasan
Kehangatan dan keantusiasan dapat
ditunjukkan dengan berbagai cara, misalnya dengan muka/wajah berseri disertai
senyuman, suara yang riang penuh perhatian atau sikap yang member kesan bahwa
penguatan yang diberikan memang sungguh – sungguh.
2.
Kebermaknaan
Penguatan yang diberikan guru haruslah bermakna bagi siswa. Artinya,
siswa memang merasa terdorong untuk meningkatkan penampilannya.
Misalnya, guru mengatakan “model yang kamu rancang sangat menarik”,
karena model yang dibuat siswa tersebut memang benar – benar menarik sehingga
siswa benar-benar merasa bahwa ia memang patut mendapat pujian.
Namun, apabila model yang dibuat sangat kasar, dan tidak sesuai dengan
tugas yang diberikan, sebaiknya guru
jangan memuji model tersebut, tetapi hanya mencoba menyadarkan siswa tersebut
akan hasil karyanya, misalnya dengan mengatakan: “Saya tahu kamu sudah bekerja
keras menciptakan model ini, kalau bagian-bagian ini kamu perhalus lagi,
modelmu akan menjadi lebih baik”.
3.
Menghindari Penggunaan Respons Negatif
Respon negative, seperti kata-kata kasar,
cercaan hukuman atau ejekan dari guru merupakan senjata ampuh yang dapat
menghancurkan iklim kelas yang kondusif dan kepribadian siswa sendiri. Oleh
karena itu, guru hendaknya menghindari segala jenids respons negative tersebut.
Jika siswa memberikan jawaban atau menunjukkan penampilan yang tidak memuaskan,
guru hendaknya menahan diri dari keinginan mencela atau mengejek jawaban atau
penampilan siswa.
Disamping ketiga prinsip tersebut
diatas, dalam memberikan penguatan, guru hendaknya memperhatikan hal-hal
berikut.
a.
Penguatan harus diberikan dengan hangat dan antusias
sehingga siswa dapat merasakan kehangatan, misalnya dengan suara, mimic atau
gerakan tangan yang dilakukan dengan penuh hangat.
b.
Penguatan yang diberikan harus bermakna, yaitu sesuai
dengan perilaku yang diberi penguatan
c.
Hindarkan respons negative terhadap jawaban siswa yang
tidak memuaskan
d.
Siswa yang diberikan penguatan harus jelas (sebutkan
namanya atau tunjukkan pandangan kepadanya).
e.
Penguatan juga
dapat juga diberikan kepada kelompok siswa tertentu.
f.
Agar menjadi lebih efektif penguatan harus diberikan
segera setelah perilaku yang baik ditunjukkan.
g.
Jenis penguatan yang diberikan hendaknya bervariasi,
misalnya dengan tersenyum, menepuk bahu atau dengan kalimat.
E. Penerapan
Terhadap Pembelajaran Matematika
Penguatan
dalam pembelajaran matematika dapat berupa puas terhadap keberhasilan
menyelesaikan tugas, mendapat nilai baik, pujian atau bentuk-bentuk lainnya.
Namun penguatan ini harus diberikan secara bijaksana sehingga dapat
mengendapkan materi matematika yang dipelajari. Apalagi jika kita ketahui
bersama bahwa pelajaran matematika adalah pelajaran yang paling dianggap sulit
oleh kebanyakan siswa. Oleh karena itu, kita sebagai guru hendaknya harus mampu
mengaplikasikan Keterampilan memberipenguatan ini kepada siswa saat pelajaran
berlangsung sehingga Matematika terasa mudah dan menyenangkan.
Penguatan dalam pembelajaran matematika
yaitu dengan cara :
a.
Dengan memberikan penguatan verbal yaitu berusaha
dengan kontak langsung sebanyak – banyaknya kepada peserta didik, pengajar
mempunyai kesempatan untuk menguatkan respon yang dikehendaki dan membantu
peserta didik mendapatkan jawaban atau kejelasan dari suatu materi dalam
matematika.
Contoh cerita:
Dalam suatu kelas ketika pelajaran matematika berlangsung
seorang guru memberikan sebuah soal kepada siswa dengan menuliskan soal di
papan tulis tentang menyebutkan banyak benda.
“ Sebutkan Banyak benda di bawah ini “
1.
Ada berapa banyak bintang
….?
2.
Ada berapa banyak
segitiga …?
Guru : Ayo anak – anak kerjakan soal yang Bapak/ibu tulis,
Bapak/Ibu yakin kalian pasti bisa semua, karena kemarin sudah Bapak/Ibu ajarkan
kepada kalian.
Kemudian ada salah satu siswa mengacungkan tangan ingin
menjawab soal dari guru di papan tulis. Dan guru mempersilahkan siswa itu
menjawab soal.
Jawaban Siswa :
1.
Ada 15 bintang
2.
Ada 10 Segitiga
Guru langsung memuji pekerjaan siswa tersebut dan berkata
“Jawabanmu tepat sekali, dan sangat detail langkah-langkahnya, dan cara
berhitungmu juga bagus”. Siswa itu merasa bangga terhadap dirinya, dan semangat
belajarnya pun semakin meningkat atas adanya penguatan verbal yang diberikan
guru kepadanya.
b.
Bila seorang peserta didik membuat suatu kesalahan,
peserta didik itu harus diberi tahu dengan
segera kesalahannya dan berikan petunjuk bagaimana seharusnya yang benar.
c.
Berusahalah agar peserta didik merasa bangga terhadap
hasil kerjanya. Sumber penguatan yang terbesar adalah rasa bangga terhadap
dirinya. Peserta didik merasa puas dengan dapat menyelesaikan tugasnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keterampilan memberikan
penguatan merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh guru karena penguatan
yang diberikan kepada siswa akan membangkitkan semangat dalam melakukan
kegiatan pembelajaran.
Dalam
kegiatan pembelajaran, penguatan mempunyai peran penting dalam meningkatkan
keefektifan kegiatan pembelajaran. Dan bertujuan untuk : Meningkatkan perhatian
siswa, membangkitkan dan memelihara motivasi siswa, memudahkan siswa belajar,
mengontrol dan memodifikasi tingkah laku siswa serta mendorong munculnya
perilaku yang positif, menumbuhkan rasa percaya diri pada diri siswa,
memelihara iklim kelas yang kondusif, dll.
Adapun 3
komponen dalam keterampilan member penguatan yaitu : penguatan verbal,
penguatan tak penuh, penguatan nonverbal.
Keterampilan
member penguatan memiliki prinsip : kehangatan dan keantusiasan, kebermaknaan,
menghindari penggunaan respons negatif.
B. Saran
a.
Saran untuk
Pembaca
Diharapkan
setelah membaca makalah ini, para pembaca terutama untuk para calon guru atau
pendidik dapat lebih mengetahui keterampilan dalam memberikan penguatan dalam
proses pembelajaran. Sehingga hubungan antara guru dan siswa dapat terjalin
dengan baik, dan suasana di dalam kelas tercipta menyenangkan dan tidak tegang
b.
Saran untuk
Pendidik
Diharapkan
setelah membaca makalah ini, para pendidik yang sebelumnya tidak pernah atau
jarang dalam memberikan penguatan menjadi tahu bahwa penguatan dalam proses
pembelajaran sangat penting dikarenakan dapat memotivasi siswa dalam belajar.
Sebaiknya para pendidik menghindari respon negatif, karena hal tersebut dapat
membuat siswa tertekan.
DAFTAR PUSTAKA
Tim FKIP. 2011. Pemantapan
Kemampuan Mengajar (PKM) – PGSD. Jakarta: Universitas Terbuka
Anitah Sri. 2009. Strategi
pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas terbuka
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/PengembanganPembelajaranMatematika
.pdf
. Diskses Tanggal 30 September 2013 : 19.07 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar