Jumat, 29 Mei 2015

Mikroteaching Keterampilan Memberikan Penguatan

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Guru merupakan sosok yang digugu dan ditiru. Program kelas tidak akan berarti bilamana tidak diwujudkan menjadi kegiatan. Untuk itu peranan guru sangat menentukan karena kedudukannya sebagai pemimpin pendidikan di antara siswa di dalam suatu kelas .
Semua usaha yang dilakukan guru di dalam pembelajaran mengacu pada bagaimana memfasilitasi siswa mencapai kompetensi yang sudah ditetapkan. Pencapaian kompetensi tidak mungkin terjadi tanpa melibatkan secara langsung di dalam pembelajaran. Oleh sebab itu guru mestinya merencanakan pembelajaran yang mendorong siswa untuk berpartisipasi secara aktif di dalam proses pembelajaran.
Keterampilan dasar memberikan penguatan perlu dimiliki oleh seorang guru, karena terkadang guru suka bersikap dingin terhadap respon yang diberikan siswa ketika di kelas. Sepertinya pemikiran tersebut tidak dihargai. Tentu hal ini dapat mengakibatkan melemahnya motivasi dalam belajar. Tanpa motivasi, mungkin tidak akan tercipta pembelajaran yang kondusif.
Dengan demikian, seorang guru harus mampu untuk menjaga motivasi belajar siswanya agar dapat mencapai suatu hasil yang optimal ketika melakukan suatu proses pembelajaran.
B.   Rumusan Masalah
  1. Apakah yang dimaksud dengan penguatan dalam pembelajaran?
  2. Apakah tujuan dan fungsi keterampilan memberi penguatan ?
  3. Apakah komponen-komponen yang terdapat dalam keterempilan member penguatan ?
  4. Bagaimana prinsip penggunaan member penguatan?
  5. Bagaimana penerapan memberi penguatan  terhadap pembelajaran matematika ?

C.   Tujuan
  1. Untuk mengetahui pengertian dari penguatan dalam pembelajaran.
  2. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi dari keterampilan memberi penguatan
  3. Untuk mengetahui komponen-komponen yang terdapat dalam pemberian penguatan.
  4. Untuk mengetahui prinsip penggunaan penguatan.
  5. Untuk mengetahui penerapan memberi penguatan  terhadap pembelajaran matematika









BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Penguatan
Penguatan adalah respons terhadap suatu tingkah laku yang dapat memberikan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut. Penguatan merupakan penghargaan yang dapat menimbulkan dorongan dan motivasi siswa dalam belajar. (Tim FIK : 2011 : 1.19)
Keterampilan memberikan penguatan merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh guru karena penguatan yang diberikan kepada siswa akan membangkitkan semangat dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Semangat siswa yang tinggi akan meningkatkan daya tangkap ilmu sehingga nantinya tujuan yang ingin dicapai oleh guru dapat diraih dengan baik.
Penguatan harus dilakukan secara merata kepada siswa yang baik ataupun kurang baik perilakunya. Guru tidak boleh membeda-bedakan dalam memberikan penguatan.
B.     Tujuan dan Fungsi
Dalam kegiatan pembelajaran, penguatan mempunyai peran penting dalam meningkatkan keefektifan kegiatan pembelajaran. Pujian atau respons positif guru terhadap perilaku perbuatan siswa yang positif akan membuat siswa merasa senang karena dianggap mempunyai kemampuan. Namun sayangnya, guru sangat jarang memuji perilaku /perbuatan siswa yang positif. Yang sering terjadi adalah guru menegur atau member respon negative terhadap perbuatan siswa yang negatif. Oleh karena itu, guru perlu melatih diri sehingga terampil dan terbiasa memberikan penguatan. (Sri Anitah: 2009: 7.25)
Dalam kaitan dengan kegiatan pembelajaran, tujuan memberi penguatan kepada siswa di dalam kelas adalah untuk :
1.      Meningkatkan perhatian siswa
2.      Membangkitkan dan memelihara motivasi siswa
3.       Memudahkan siswa belajar
4.       Mengontrol dan memodifikasi tingkah laku siswa serta mendorong munculnya  perilaku yang positif
5.       Menumbuhkan rasa percaya diri pada diri siswa
6.      Memelihara iklim kelas yang kondusif.
7.      Mengembangkan kepercayaan diri siswa untuk mengatur diri sendiri dalam pengalaman belajar.
C.    Komponen – Komponen
                       Penguatan pada dasarnya dapat diberikan dalam dua jenis yaitu penguatan verbal dan penguatan nonverbal.
1.      Penguatan Verbal
             Penguatan verbal merupakan penguatan yang paling mudah digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yang dapat diberikan dalam bentuk komentar, pujian, dukungan, pengakuan atau dorongan yangdiharapkan dapat meningkatkan tingkah laku dan penampilan siswa. Komentar, pujian, dan sebagainya tersebut dapat diberikan dalam bentuk kata – kata dan kalimat.
Contoh :
a.       Kata-kata: Bagus , baik, luar biasa, benar, ya, betul, atau tepat sekali.
b.       Kalimat :
1)      Jawabanmu tepat sekali
2)      Rumus yang kamu gunakan tepat sekali
3)      Cara Kamuberpikir cukup sistematis
4)      Cara kamu mengitung sangat cepat dan tepat
2.      Penguatan Nonverbal
Penguatan nonverbal yaitu pemberian penguatan yang disampaikan malalui Mimik dan gerakan badan, Gerak mendekati, sentuhan, kegiatan yang menyenangkan, pemberian symbol atau benda.
a.       Mimik dan gerakan badan
                        Mimik dan gerakan badan seperti senyuman, anggukan, tepukan tangan, atau acungan ibu jari dapat mengkomunikasikan kepuasan guru terhadap respons siswa. Mimik dan gerakan badan dapat dipakai bersama – sama dengan penguatan verbal. Misalnya ketika   mengucapkan kata “Bagus”, guru tersenyum sambil mengacungkan ibu jari atau ketika menganggukkan kepala, guru mengucapkan kata “benar”.
b.       Gerakan mendekati
                        Gerak mendekati dapat ditunjukkan guru dengan cara melangkah mendekati siswa, berdiri disamping siswa atau kelompok siswa.Tujuan gerak mendekati adalah untuk memberikan perhatian, menunjukkan rasa senang akan pekerjaan siswa, bahkan juga memberi rasa aman kepada siswa.
c.       Sentuhan
Sentuhan seperti menepuk-nepuk bahu atau pundak siswa, menjabat tangan siswa atau mengangkat tangan siswa yang menang, dapat merupakan penguatan yang efektif bagi siswa. Namun, jenis penguatan ini harus dipergunakan dengan penuh kehati-hatian dengan memperhatikan umur, jenis kelamin, serta latar belakang budaya siswa.
d.      Kegiatan yang menyenangkan
Pada dasarnya, siswa akan menjadi senang jika diberikan kesempatan untuk mengerjakan sesuatu yang menjadi kegemarannya atau sesuatu yang memungkinkan dia berprestasi. Oleh karena itu, kegiatan yang disenangi siswa dapat dapat digunakan sebagai penguatan.
e.       Pemberian symbol atau benda
Penguatan dalam bentuk simol atau benda adalah berupa tanda cek (V), komentar tertulis pada buku siswa, berbagai tanda dengan warna tertentu.
3.       Penguatan Tak Penuh
             Sesuai dengan namanya, penguatan tak penuh diberikan untuk jawaban/respons siswa yang hanya sebagian benar, sedangkan kegiatan lainnya masih perlu diperbaiki.
D.    Prinsip – Prinsip Penguatan
Agar penguatan yang diberikan guru dapat berfungsi secara efektif, guru hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip pemberian penguatan sebagai berikut.
1.      Kehangatan dan keantusiasan
Kehangatan dan keantusiasan dapat ditunjukkan dengan berbagai cara, misalnya dengan muka/wajah berseri disertai senyuman, suara yang riang penuh perhatian atau sikap yang member kesan bahwa penguatan yang diberikan memang sungguh – sungguh.
2.      Kebermaknaan
      Penguatan yang diberikan guru haruslah bermakna bagi siswa. Artinya, siswa memang merasa terdorong untuk meningkatkan penampilannya.
      Misalnya, guru mengatakan “model yang kamu rancang sangat menarik”, karena model yang dibuat siswa tersebut memang benar – benar menarik sehingga siswa benar-benar merasa bahwa ia memang patut mendapat pujian.
       Namun, apabila model yang dibuat sangat kasar, dan tidak sesuai dengan tugas yang  diberikan, sebaiknya guru jangan memuji model tersebut, tetapi hanya mencoba menyadarkan siswa tersebut akan hasil karyanya, misalnya dengan mengatakan: “Saya tahu kamu sudah bekerja keras menciptakan model ini, kalau bagian-bagian ini kamu perhalus lagi, modelmu akan menjadi lebih baik”.
3.      Menghindari Penggunaan Respons Negatif
Respon negative, seperti kata-kata kasar, cercaan hukuman atau ejekan dari guru merupakan senjata ampuh yang dapat menghancurkan iklim kelas yang kondusif dan kepribadian siswa sendiri. Oleh karena itu, guru hendaknya menghindari segala jenids respons negative tersebut. Jika siswa memberikan jawaban atau menunjukkan penampilan yang tidak memuaskan, guru hendaknya menahan diri dari keinginan mencela atau mengejek jawaban atau penampilan siswa.
Disamping ketiga prinsip tersebut diatas, dalam memberikan penguatan, guru hendaknya memperhatikan hal-hal berikut.
a.       Penguatan harus diberikan dengan hangat dan antusias sehingga siswa dapat merasakan kehangatan, misalnya dengan suara, mimic atau gerakan tangan yang dilakukan dengan penuh hangat.
b.      Penguatan yang diberikan harus bermakna, yaitu sesuai dengan perilaku yang diberi penguatan
c.       Hindarkan respons negative terhadap jawaban siswa yang tidak memuaskan
d.      Siswa yang diberikan penguatan harus jelas (sebutkan namanya atau tunjukkan pandangan kepadanya).
e.        Penguatan juga dapat juga diberikan kepada kelompok siswa tertentu.
f.       Agar menjadi lebih efektif penguatan harus diberikan segera setelah perilaku yang baik ditunjukkan.
g.      Jenis penguatan yang diberikan hendaknya bervariasi, misalnya dengan tersenyum, menepuk bahu atau dengan kalimat.
E.     Penerapan Terhadap Pembelajaran Matematika
                       Penguatan dalam pembelajaran matematika dapat berupa puas terhadap keberhasilan menyelesaikan tugas, mendapat nilai baik, pujian atau bentuk-bentuk lainnya. Namun penguatan ini harus diberikan secara bijaksana sehingga dapat mengendapkan materi matematika yang dipelajari. Apalagi jika kita ketahui bersama bahwa pelajaran matematika adalah pelajaran yang paling dianggap sulit oleh kebanyakan siswa. Oleh karena itu, kita sebagai guru hendaknya harus mampu mengaplikasikan Keterampilan memberipenguatan ini kepada siswa saat pelajaran berlangsung sehingga Matematika terasa mudah dan menyenangkan.
                 Penguatan dalam pembelajaran matematika yaitu dengan cara :
a.       Dengan memberikan penguatan verbal yaitu berusaha dengan kontak langsung sebanyak – banyaknya kepada peserta didik, pengajar mempunyai kesempatan untuk menguatkan respon yang dikehendaki dan membantu peserta didik mendapatkan jawaban atau kejelasan dari suatu materi dalam matematika.
Contoh cerita:
Dalam suatu kelas ketika pelajaran matematika berlangsung seorang guru memberikan sebuah soal kepada siswa dengan menuliskan soal di papan tulis tentang menyebutkan banyak benda.
“ Sebutkan Banyak benda di bawah ini “
1.       
                                                      Ada berapa banyak bintang ….?
2.                                                                    Ada berapa banyak segitiga …?                           

Guru : Ayo anak – anak kerjakan soal yang Bapak/ibu tulis, Bapak/Ibu yakin kalian pasti bisa semua, karena kemarin sudah Bapak/Ibu ajarkan kepada kalian.
Kemudian ada salah satu siswa mengacungkan tangan ingin menjawab soal dari guru di papan tulis. Dan guru mempersilahkan siswa itu menjawab soal.
Jawaban Siswa :
1.      Ada 15 bintang
2.      Ada 10 Segitiga 
Guru langsung memuji pekerjaan siswa tersebut dan berkata “Jawabanmu tepat sekali, dan sangat detail langkah-langkahnya, dan cara berhitungmu juga bagus”. Siswa itu merasa bangga terhadap dirinya, dan semangat belajarnya pun semakin meningkat atas adanya penguatan verbal yang diberikan guru kepadanya.
b.      Bila seorang peserta didik membuat suatu kesalahan, peserta didik itu harus diberi tahu     dengan segera kesalahannya dan berikan petunjuk bagaimana seharusnya yang benar.
c.       Berusahalah agar peserta didik merasa bangga terhadap hasil kerjanya. Sumber penguatan yang terbesar adalah rasa bangga terhadap dirinya. Peserta didik merasa puas dengan dapat menyelesaikan tugasnya.












BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
             Keterampilan memberikan penguatan merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh guru karena penguatan yang diberikan kepada siswa akan membangkitkan semangat dalam melakukan kegiatan pembelajaran.
             Dalam kegiatan pembelajaran, penguatan mempunyai peran penting dalam meningkatkan keefektifan kegiatan pembelajaran. Dan bertujuan untuk : Meningkatkan perhatian siswa, membangkitkan dan memelihara motivasi siswa, memudahkan siswa belajar, mengontrol dan memodifikasi tingkah laku siswa serta mendorong munculnya perilaku yang positif, menumbuhkan rasa percaya diri pada diri siswa, memelihara iklim kelas yang kondusif, dll.
             Adapun 3 komponen dalam keterampilan member penguatan yaitu : penguatan verbal, penguatan tak penuh, penguatan nonverbal.
             Keterampilan member penguatan memiliki prinsip : kehangatan dan keantusiasan, kebermaknaan, menghindari penggunaan respons negatif.
B.     Saran
a.        Saran untuk Pembaca
       Diharapkan setelah membaca makalah ini, para pembaca terutama untuk para calon guru atau pendidik dapat lebih mengetahui keterampilan dalam memberikan penguatan dalam proses pembelajaran. Sehingga hubungan antara guru dan siswa dapat terjalin dengan baik, dan suasana di dalam kelas tercipta menyenangkan dan tidak tegang

b.       Saran untuk Pendidik
       Diharapkan setelah membaca makalah ini, para pendidik yang sebelumnya tidak pernah atau jarang dalam memberikan penguatan menjadi tahu bahwa penguatan dalam proses pembelajaran sangat penting dikarenakan dapat memotivasi siswa dalam belajar. Sebaiknya para pendidik menghindari respon negatif, karena hal tersebut dapat membuat siswa tertekan.











DAFTAR PUSTAKA 
Tim FKIP. 2011. Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) – PGSD. Jakarta: Universitas Terbuka
Anitah Sri. 2009. Strategi pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas terbuka















Tidak ada komentar:

Posting Komentar